Tahun lalu, Samsung merilis Galaxy J2 pada bulan September 2015. Berselang hanya 8 bulan, Samsung memutuskan untuk kembali merilis varian yang sama namun dengan spesifikasi yang ditingkatkan. Ponsel tersebut dijuluki Galaxy J2 (2016) yang mana akan mulai dipasarkan pada 10 Juli mendatang. Namun, apakah ponsel ini memang benar-benar lebih baik dari pendahulunya? Apa saja perbedaan antara Samsung Galaxy J2 dengan Galaxy J2 (2016)? Pada kesempatan kali ini spesifikasiharga.com akan mencoba mengulas beberapa hal dasar yang menjadi keunggulan Galaxy J2 (2016). Simak selengkapnya di bawah ini.
Desain
Samsung Galaxy J2 lama diperkirakan memiliki dimensi 136.5 mm (tinggi) x 69 mm (lebar) x 8.4 mm (tebal), dan memiliki berat 129 gram saja. Casing dari Galaxy J2 lama dibuat dari bahan plastik sepenuhnya dan tersedia dalam varian warna Putih, Hitam, dan Emas. Di sisi lain, pada Galaxy J2 (2016) ia memiliki desain yang lebih ramping dengan dimensi 142.4 mm (tinggi) × 71.1 mm (lebar) x 8 mm (tebal) namun beratnya hingga saat ini belum dipastikan. Masih sama seperti pendahulunya, ia juga menggunakan casing berbahan plastik dengan cekungan di setiap pojoknya dan tambahan bezel pada sampingnya. Perbedaan antara kedua ponsel tersebut adalah adanya Smart Glow yang ditanamkan di sekeliling kamera belakangnya untuk keperluan notifikasi serta logo Samsung yang kini disertai garis horizontal.
Layar
Sebelumnya, Galaxy J2 mengusung layar sentuh berteknologi Super AMOLED display berukuran 4.7 inci yang mendukung resolusi 960 x 540 pixel dengan tingkat kerapatan 234 ppi. Di Galaxy J2 (2016), ia hadir dengan layar yang berukuran sedikit lebih besar yaitu 5 inci dan mendukung resolusi yang lebih baik (HD 1280 × 720 pixel (294 ppi)).
Dapur Pacu
Samsung Galaxy J2 lama ditenagai oleh prosesor Quad Core Exynos 3475 dengan susunan 4 inti ARM Cortex-A7 @ 1.3 GHz dan menggunakan Mali-T720 sebagai pengolah grafisnya. Ponsel ini memiliki RAM hanya 1 GB saja sehingga kiranya tidak memungkinkan untuk di upgrade ke Android Marshmallow. Sedangkan Galaxy J2 (2016), ia menggunakan prosesor Quad Core Spreadtrum SC8830 dengan susunan yang sama namun dengan clock 1.5 GHz, GPU Mali-400MP2, dan dukungan RAM sebesar 1.5 GB.
Disini, ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Galaxy J2 lama menggunakan chipset Exynos 3475 yang sudah dikenal tangguh, namun ponsel ini hanya memiliki RAM 1 GB saja sehingga terkadang melambat ketika digunakan menjalankan banyak aplikasi sekaligus. Di sisi lain, Galaxy J2 terbaru memang memiliki RAM yang lebih besar (1.5 GB), namun sayangnya ia menggunakan chipset Spreadtrum yang kurang dikenal. Untungnya, pada ponsel ini Samsung menambahkan fitur Turbo Speed Technology (TST) yang dapat meningkatkan perfoma ponsel mencapai 40%.
Penyimpanan
Samsung Galaxy J2 yang dirilis pada tahun 2015 memiliki memory internal sebesar 8 GB yang mana dapat ditambah menggunakan microSD berkapasitas maksimal 256 GB. Di Galaxy J2 (2016), ia memiliki memory internal dengan besar yang sama namun sayangnya microSD yang dapat ditampung ponsel ini hanya 128 GB saja.
Kamera
Samsung Galaxy J2 sebelumnya dipersenjatai oleh kamera utama sebesar 5 megapixel dengan tambahan LED Flash, fitur auto focus, touch focus, geo-tagging, dan face detection. Di bagian depan, Samsung menanamkan kamera 2 megapixel saja.
Pada varian terbaru Galaxy J2, ia memiliki kamera utama sebesar 8 megapixel yang dilengkapi LED Flash dan fitur yang lebih lengkap seperti autofocus, geo-tagging, touch focus, panorama, face detection, dan HDR. Kamera depan juga telah ditingkatkan menjadi 5 megapixel sehingga foto yang diambil dapat lebih jernih.
Baterai
Pada sektor ini, Samsung Galaxy J2 (2016) dapat dibilang “menang banyak” karena ia memiliki baterai 2.600 mAh yang sama-sama bersifat removable. Sedangkan sebelumnya, Samsung hanya menanamkan baterai berkapasitas 2.000 mAh saja.